SERPIHAN HATI
DI SUDUT MALAM YG PENUH
KELELAPAN
KU TERSADAR BAHWA AKU
TERTIDUR DI ATAS RANJANG
YG KU PUN TAK TAU ITU MILIK
SIAPA
TERKAGUM KU ATAS APA YG KU
LIHAT
TERNYATA KU BERADA DI SURGA
KE DAMAIAN
KU TERSADAR DARI KELELAPANKU
TERNYATA KU BERADA DI ISTANAH
KEGELISAHAN
YG MEMBUAT AKU HANYA
DIJADIKN SEBAGAI BONEKA PERMAINAN
TERJATUH AIR DI PIPIKU
MENYESALI KEINGINANKU
YG MEMBUAT AKU HARUS BERADA
DI ISTANAH
YG PENUH KETERGANTUNGANKU
TERHADAP ORANG
YG JELAS JELAS MEMBUATKU
MENETESKAN AIR DI PIPIKU
TERPIKIR KU ATAS APA YG TLAH
KU LAKUKAN
TERHADAP SESUATU SEHINGGA AKU
MENDAPAT KETERGANTUNGAN
ATAS APA YG TLAHKU LAKUKAN
APAKAH INI YG DI NAMAKAN
HIDUP
OH TUHAN LEPASKAN AKU
DARI RANJAU KEHIDUPANMU
Yang pastinya tak kekal ini
“SURGA ILMU”
CERAHNYA MENTARI PAGI
MENYINARI SURGA ILMUKU....
BURUNG YG BERKICAU...
BUNGA YG MEKAR....
MEMBERI KEINDAHAN DI SURGA
ILMUKU...
GURU GURUKU SETIA MENJADI
MALAKAT DI SURGA ILMU
DAN AKU SETIA MENJADI
PENGIKUT DI SURGA ILMU
BANGUNAN PUTIH MENJADI
PELENGKAP SURGA ILMU
HEMBUSAN ANGIN MELEPASKAN
KELELAHANKU......
BANGUNAN PUTIH BERDIRI KOKOH
MELINDUNGIKU…..
MALAIKAT MALAIKAT YG SLALU
SETIA DAN SABAR
UNTUK MEMBERI ILMU KEPADA
PENGIKUTNYA
SETIAP KU PANDANG SURGA ILMU
ADA RASA DIMANAKU MERASA BANGGA
AKAN KEBERADAAANKU DI SURGA
INI
SURGA ILMU.......
TETAPLAH MENJADI SURGA PARA
PENGIKUTMU
SURGA ILMU.......
TETAPLAH MENJADI TEMPAT
DIMANA KAMI MENUNTUT ILMU
SURGA ILMU.......
TETAPLAH BERDIRI KOKOH UNTUK
MELNDUNGI MALAIKAT2KU
bahkan langit pun slalu mengiringimu
sekolah menjunjung tinggi namamu
teman-teman memuja-muji dirimu
serta jajaran tata surya pun selalu mengikuti
orbitmu
hanya aku yang berani memerangimu
yang takkan pernah mau sekutu denganmu
yang takkan pernah membiarkan hati ini
meluluh hanya karna kau menangisiku
kau terlalu pintar untuk menjadi temanku
benar yg kau katakan
tak perlu pestisida hanya untuk
menghilangkan rumput pengganggu
namun hanya
cukup tangan
yang
mencabut dari tanah,
dan tak perlu racun tuk membunuh tikus
cukup hanya dengan memberi jebakan
maafkan aku
tika handayani rambey
Siulan angin membisik di telingaku
Saat kau katakan ku teman baikmu
Air mengalir sejenak berhenti di mataku
Hinggaku tak sadar disekelilingku
Bagaikan aku menyatu dengan langit biru
Teduh-teduh di bahanamu
Namun itu hanya masa lalu
Ku biarkan kau berlalu
Tersimpan di kunci waktu
Bagaikan angin meniup debu
Yang hilang kerena hembusan nafas dari duniaku
Tika handayani rambey
Rasa iri dan
dengki seakan menggrogoti keegoisan
Hingga setitik
darah tak dapat mengalir ke sluruh tubuh
Detakan jantung
seakan redup dari getaran
Menuju pintu
kehidupan yang penuh kebohongan
Sehingga siulan
angin tak dapat bertiup memberi kesejukan
Hanya ada untaian
ranting menjulur menggapai bumi
Dimanakah letak
kegelisahan yang dapat menghantam amarah
Dimanakah deburan
hati yang dapat mengikis tebing
Hingga ku tau
dimana letak intan berhias berlian
Dan melihat
sejuta cahaya
Yang takkan
pernah redup tertutup pelupuk mata
Hingga ku yakin
akan ketulusannya
Dan dapat membawa
hatiku yang pergi entah kemana
Apakah salah jika
aku memiliki sifat yang tak biasa
Hingga awan ikut
merasa bersalah Menjatuhkan butiran H2O
Atau aku mengalami
P di setiap apa yang ku kerjakan
Atau aku seperti
NACL yang selalu asin Dan tak dapat memberi senyuman
Mungkin juga aku
seperti GLUKOSA Yang memberi zat pemanis
Hingga memberi
tawa di sejuta kehidupan
Serta apa yang
harus ku lakukan
Hingga aku tak
melampaui NILAI & NORMA
Dan dapat
BERSOSIALISASI dengan baik
Aku tau bahwa aku
juga bukan HISTORIOGRAFI
Yang dapat
mengenang sejarah
Jadi aku ini apa
Apa itu keegoisan
yang merasuki diriku
Seperti indahnya
MAWAR yang dapat memberi LUKA
Wanginya KRISAI
hingga aku LUPA akan kehidupan
Sering aku
menggunakan RAGAM BAHASA tuk menutup kebohongan
Hingga menjadi
suatu TEKS NARATIVE
Lengkap akan
STRUCTUR GENERIC nya
Dan tak dapat
menghitung KECEPATAN RATA-RATA
Dan GERAK LURUS
BERATURAN
Aku hanya terikat
dengan UUDS (undang-undang diri sendiri)
Dan tak dapat men
SAVE dan men SEARCH document hitamku
Serta apa aku
disini
Apa aku tak dapat
membuat GRAFIK SUPPLY & DEMAND
Hingga mendapat
titik EQUILIBRIUM pada diri ku ini
Seperti adanya
aku hanya manusia yang tak berlatih
Hingga tak
menemukan tangga nada kehidupan
Yang dapat
membunyikan biola kebaikan
Hmm mungkin aku
hanya anak sd
yang tak tau
penjumlahan, pengurangan, atau aku anak yang tak mengerti
Bahwa gerak bumi
selalu menyertai kehidupan
Seperti adanya
nilai pluz dan null
Yang mengejar
jejak langkah ku berjalan.
Badai menghalangi
keinginan
Gemuruh
menghilangkan keberanian
Kerikil
menghentikan langkah perjalanan
Kelabu menutup
pandangan
Kupegang setitik
kehidupan
Untukku berpegang
pendirian
Terdengar
gemercik kesejukan
Didalam hati
kerinduan
Semua seakan
sirna dari perasaan
Saat kau datang
menjabat tangan
Menunjukkan
sejuta kehidupan
Memberikan
keberanian
Untuku yang tak
pernah punya perasaan
Kaulah yang
kubanggakan
Tika handayani rambey
MAAFMU
Entah sudah
berapa kali kami melukaimu
Entah sudah
berapa kali kami mencemoohmu
Perih hatimu tak
terhingg lagi
Bagaikan luka
terkena garam
Beribu kata
nasehat yang kau utarakan
Hanya untuk
membuat kami maju
Tak ada satu pun
yang tersimpan
Semua keluar
seperti air yang mengalir
Hukuman demi
hukuman yang kau berikan
Sebenarnya hanya
untuk membuat kami sadar
Tapi kami
menganggap hukuman itu
Adalah sekelumit
kejengkelanmu akan kami
Kebencian dihati
sering tersirat
Saat sistem pilih
kasih kau jalankan
Sejujurnya sistem
itu kau buat
Untuk memancing
motivasi kami
Kesalah pahaman
kau dan kami
Sering berakhir
saat kami akan pergi
Tangis pilu penuh
haru
Baru menyadari
bahwa kau sangat berarti
GURU
Maaf telah
melukaimu
Tetaplah menjadi
pengajar di sekolahku
Tika handayani rambey
MENCARI JATI DIRI
Cuaca tak pernah
semendung ini
Hari tak pernah
sesunyi ini
Dan hati tak
pernah segelisah ini
Apa yang terjadi
seakan-akan tak ada yang mengerti
Ku tatap ke
langit yang tinggi
Tak pernah
segelap ini
Gemuruh dan
halilintar tak pernah sesedih dan semarah ini
Apa sebenarnya
yang terjadi
Kubertanya dan
trus bertanya
Seolah alam tak
bisa berkompromi
Hari ini tal
seperti biasanya
Sluruh manusia
hanya bisa berdiam diri
Tak ada satu pun
yang berusaha
Tak ada satu pun
yang berubah
Mereka hanya bisa
diam dan diam
Bencana apa yang
kau berikan kepada kami
Bangunkan kami
dari mimipi buruk ini
Bangkitkan jati
diri kami yang sesungguhnya
Kami ingin
berubah
Kami ingin
berusaha
Kami ingin
bangkit menjadi orang yang berguna
Lambaian
terakhirku disurga ilmu
detik-detik terakhirku disurga ilmu
membawa rasa yang tak kumengerti
menghiasi relung hati
akan indahnya kenangan suci
terik matahari siang
membasuh wajah dengan sinar
melimpah peluh dalam tangan
berlindung diri dibawah bangunan
seperti angin yang menyapu rerumputan
suara gemercik yang mendarat di telinga
mungkin tak kan kudengar lagi
serta malaikat-malaikat yang tampan dan cantik
yang selalu hilir mudik
dari bangunan yang terlihat kokoh
tak kan ku lihat lagi
suasana yang mencekam tapi tidak berbahaya
itulah surga ilmuku
surga dimana aku dan temanku menuntut ilmu
tak sanggupku melepas lambaian
meski pun lambaian pertama dan terakhir
surga ilmu kelak aku akan merindukanmu
jangan takut aku akan kembali
tetaplah melahirkan bibit-bibit terunggulmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar