Jumat, 01 Juni 2012

PUISII


SERPIHAN HATI

DI SUDUT MALAM YG PENUH KELELAPAN
KU TERSADAR BAHWA AKU TERTIDUR DI ATAS RANJANG
YG KU PUN TAK TAU ITU MILIK SIAPA
TERKAGUM KU ATAS APA YG KU LIHAT
TERNYATA KU BERADA DI SURGA KE DAMAIAN
 KU TERSADAR DARI KELELAPANKU
TERNYATA KU BERADA DI ISTANAH KEGELISAHAN
YG MEMBUAT AKU HANYA DIJADIKN SEBAGAI BONEKA PERMAINAN
TERJATUH AIR DI PIPIKU
MENYESALI KEINGINANKU
YG MEMBUAT AKU HARUS BERADA DI ISTANAH
YG PENUH KETERGANTUNGANKU TERHADAP ORANG
YG JELAS JELAS MEMBUATKU MENETESKAN AIR DI PIPIKU
TERPIKIR KU ATAS APA YG TLAH KU LAKUKAN
TERHADAP SESUATU SEHINGGA AKU MENDAPAT KETERGANTUNGAN
ATAS APA YG TLAHKU LAKUKAN
APAKAH INI YG DI NAMAKAN HIDUP
OH TUHAN LEPASKAN AKU
DARI RANJAU KEHIDUPANMU
Yang pastinya tak kekal ini

                                                                                                                        
SURGA  ILMU”

CERAHNYA MENTARI PAGI
MENYINARI SURGA ILMUKU....
BURUNG YG BERKICAU...
BUNGA YG MEKAR....
MEMBERI KEINDAHAN DI SURGA ILMUKU...
GURU GURUKU SETIA MENJADI MALAKAT DI SURGA ILMU
DAN AKU SETIA MENJADI PENGIKUT DI SURGA ILMU
BANGUNAN PUTIH MENJADI PELENGKAP SURGA ILMU
HEMBUSAN ANGIN MELEPASKAN KELELAHANKU......
BANGUNAN PUTIH BERDIRI KOKOH MELINDUNGIKU…..
MALAIKAT MALAIKAT YG SLALU SETIA DAN SABAR
UNTUK MEMBERI ILMU KEPADA PENGIKUTNYA
SETIAP KU PANDANG SURGA ILMU
ADA RASA DIMANAKU MERASA BANGGA
AKAN KEBERADAAANKU DI SURGA INI
SURGA ILMU.......
TETAPLAH MENJADI SURGA PARA PENGIKUTMU
SURGA ILMU.......
TETAPLAH MENJADI TEMPAT DIMANA KAMI MENUNTUT ILMU
SURGA ILMU.......
TETAPLAH BERDIRI KOKOH UNTUK MELNDUNGI MALAIKAT2KU


bahkan langit pun slalu mengiringimu
sekolah menjunjung tinggi namamu
teman-teman memuja-muji dirimu
serta jajaran tata surya pun selalu mengikuti orbitmu
hanya aku yang berani memerangimu
yang takkan pernah mau sekutu denganmu
yang takkan pernah membiarkan hati ini
meluluh hanya karna kau menangisiku
kau terlalu pintar untuk menjadi temanku
benar yg kau katakan
tak perlu pestisida hanya untuk
menghilangkan rumput pengganggu
 namun hanya cukup tangan
 yang mencabut dari tanah,
dan tak perlu racun tuk membunuh tikus
 cukup hanya dengan memberi jebakan
maafkan aku

tika handayani rambey


Siulan angin membisik di telingaku
Saat kau katakan ku teman baikmu
Air mengalir sejenak berhenti di mataku
Hinggaku tak sadar disekelilingku
Bagaikan aku menyatu dengan langit biru
Teduh-teduh di bahanamu
Namun itu hanya masa lalu
Ku biarkan kau berlalu
Tersimpan di kunci waktu
Bagaikan angin meniup debu
Yang hilang kerena hembusan nafas dari duniaku


Tika handayani rambey





Rasa iri dan dengki seakan menggrogoti keegoisan
Hingga setitik darah tak dapat mengalir ke sluruh tubuh
Detakan jantung seakan redup dari getaran
Menuju pintu kehidupan yang penuh kebohongan
Sehingga siulan angin tak dapat bertiup memberi kesejukan
Hanya ada untaian ranting menjulur menggapai bumi
Dimanakah letak kegelisahan yang dapat menghantam amarah
Dimanakah deburan hati yang dapat mengikis tebing
Hingga ku tau dimana letak intan berhias berlian
Dan melihat sejuta cahaya
Yang takkan pernah redup tertutup pelupuk mata
Hingga ku yakin akan ketulusannya
Dan dapat membawa hatiku yang pergi entah kemana
Apakah salah jika aku memiliki sifat yang tak biasa
Hingga awan ikut merasa bersalah Menjatuhkan butiran H2O
Atau aku mengalami P di setiap apa yang ku kerjakan
Atau aku seperti NACL yang selalu asin Dan tak dapat memberi senyuman
Mungkin juga aku seperti GLUKOSA Yang memberi zat pemanis
Hingga memberi tawa di sejuta kehidupan
Serta apa yang harus ku lakukan
Hingga aku tak melampaui NILAI & NORMA
Dan dapat BERSOSIALISASI dengan baik
Aku tau bahwa aku juga bukan HISTORIOGRAFI
Yang dapat mengenang sejarah
Jadi aku ini apa
Apa itu keegoisan yang merasuki diriku
Seperti indahnya MAWAR yang dapat memberi LUKA
Wanginya KRISAI hingga aku LUPA akan kehidupan
Sering aku menggunakan RAGAM BAHASA tuk menutup kebohongan
Hingga menjadi suatu TEKS NARATIVE
Lengkap akan STRUCTUR GENERIC nya
Dan tak dapat menghitung KECEPATAN RATA-RATA
Dan GERAK LURUS BERATURAN
Aku hanya terikat dengan UUDS (undang-undang diri sendiri)
Dan tak dapat men SAVE dan men SEARCH document hitamku
Serta apa aku disini
Apa aku tak dapat membuat GRAFIK SUPPLY & DEMAND
Hingga mendapat titik EQUILIBRIUM pada diri ku ini
Seperti adanya aku hanya manusia yang tak berlatih
Hingga tak menemukan tangga nada kehidupan
Yang dapat membunyikan biola kebaikan
Hmm mungkin aku hanya anak sd
yang tak tau penjumlahan, pengurangan, atau aku anak yang tak mengerti
Bahwa gerak bumi selalu menyertai kehidupan
Seperti adanya nilai pluz dan null
Yang mengejar jejak langkah ku berjalan.



Badai menghalangi keinginan
Gemuruh menghilangkan keberanian
Kerikil menghentikan langkah perjalanan
Kelabu menutup pandangan
Kupegang setitik kehidupan
Untukku berpegang pendirian
Terdengar gemercik kesejukan
Didalam hati kerinduan
Semua seakan sirna dari perasaan
Saat kau datang menjabat tangan
Menunjukkan sejuta kehidupan
Memberikan keberanian
Untuku yang tak pernah punya perasaan
Kaulah yang kubanggakan
Tika handayani rambey



MAAFMU

Entah sudah berapa kali kami melukaimu
Entah sudah berapa kali kami mencemoohmu
Perih hatimu tak terhingg lagi
Bagaikan luka terkena garam
Beribu kata nasehat yang kau utarakan
Hanya untuk membuat kami maju
Tak ada satu pun yang tersimpan
Semua keluar seperti air yang mengalir
Hukuman demi hukuman yang kau berikan
Sebenarnya hanya untuk membuat kami sadar
Tapi kami menganggap hukuman itu
Adalah sekelumit kejengkelanmu akan kami
Kebencian dihati sering tersirat
Saat sistem pilih kasih kau jalankan
Sejujurnya sistem itu kau buat
Untuk memancing motivasi kami
Kesalah pahaman kau dan kami
Sering berakhir saat kami akan pergi
Tangis pilu penuh haru
Baru menyadari bahwa kau sangat berarti
GURU
Maaf telah melukaimu
Tetaplah menjadi pengajar di sekolahku
Tika handayani rambey


MENCARI JATI DIRI

Cuaca tak pernah semendung ini
Hari tak pernah sesunyi ini
Dan hati tak pernah segelisah ini
Apa yang terjadi seakan-akan tak ada yang mengerti
Ku tatap ke langit yang tinggi
Tak pernah segelap ini
Gemuruh dan halilintar tak pernah sesedih dan semarah ini
Apa sebenarnya yang terjadi
Kubertanya dan trus bertanya
Seolah alam tak bisa berkompromi
Hari ini tal seperti biasanya
Sluruh manusia hanya bisa berdiam diri
Tak ada satu pun yang berusaha
Tak ada satu pun yang berubah
Mereka hanya bisa diam dan diam
Bencana apa yang kau berikan kepada kami
Bangunkan kami dari mimipi buruk ini
Bangkitkan jati diri kami yang sesungguhnya
Kami ingin berubah
Kami ingin berusaha
Kami ingin bangkit menjadi orang yang berguna


Lambaian terakhirku disurga ilmu

detik-detik terakhirku disurga ilmu
membawa rasa yang tak kumengerti
menghiasi relung hati
akan indahnya kenangan suci
terik matahari siang
membasuh wajah dengan sinar
melimpah peluh dalam tangan
berlindung diri dibawah bangunan
seperti angin yang menyapu rerumputan
suara gemercik yang mendarat di telinga
mungkin tak kan kudengar lagi
serta malaikat-malaikat yang tampan dan cantik
yang selalu hilir mudik
dari bangunan yang terlihat kokoh
tak kan ku lihat lagi
suasana yang mencekam tapi tidak berbahaya
itulah surga ilmuku
surga dimana aku dan temanku menuntut ilmu
tak sanggupku melepas lambaian
meski pun lambaian pertama dan terakhir
surga ilmu kelak aku akan merindukanmu
jangan takut aku akan kembali
tetaplah melahirkan bibit-bibit terunggulmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar